Alula, putri sulungku. Usianya saat ini adalah 6 tahun, ya dia masih belajar di TK B, namun ketika kutanya apa yang menjadi cita-citanya kelak tanpa ragu dia menjawab ingin menjadi dokter. Sebuah cita-cita mulia yang patut untuk diperjuangkan, begitu menurutku, dan pastinya menjadi tanggung jawab kami sebagai orang tuanya untuk dapat melindungi dan menyokong tercapainya cita-cita mulia ini.
Namun baru-baru ini Alula sering bercerita padaku bahwa selain ingin menjadi dokter, dia juga ingin menjadi polwan. Hihi, anak-anak ya, memang masih suka berubah-ubah apa yang dimau. Entah apa yang akan menjadi cita-citanya kelak, yang pasti saya akan selalu mendukungnya. Karena itu setiap dia bertanya apakah bisa menjadi dokter sekaligus polisi? Selalu jawabku “tentu bisa”. Ini menjadi salah satu caraku menjaga cita-cita itu tetap hidup dan tumbuh di dalam diri Alula.
Mendukung Cita-Cita Anak
Sebagai orang tua, saya maupun ayah Alula sadar betul bahwa anak-anak bukanlah sarana untuk menitipkan cita-cita kami yang mungkin belum tercapai. Oleh karena itu kami membebaskan anak-anak belajar dan bermain, mengenal diri mereka dan menemukan apa yang mereka sukai. Tugas kami adalah menjadi media perantara yang mampu mendukung mereka dan mengingatkan jika langkah yang mereka ambil tidak tepat.Nah apa saja yang dapat orang tua lakukan untuk mendukung cita-cita anaknya? berikut adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan :
1. Membersamai Anak Berjuang
Menurut saya sangat penting membersamai anak dalam masa tumbuh kembang nya, pun ketika anak berusaha menemukan mimpi dan meraih cita-citanya. Karena dalam perjalanannya pasti akan ada saatnya anak merasa kehilangan semangat dan muncul rasa ingin menyerah.Sebagai contohnya ketika anak merasa tidak juga segera mampu menguasai sebuah pelajaran, mungkin dia akan berkata, “aku kok payah ya pelajaran Bahasa Inggrisnya”, maka disanalah peran orang tua diperlukan. Orang tua dapat membesarkan kembali hati anak dengan mengatakan, “ sekarang mungkin belum lancar, namun jika terus berlatih dan terbiasa akan mahir berbahasa Inggrisnya.”
2. Senantiasa Realistis
Sebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu berkata baik pada anak. Namun tetap harus di ingat ya bahwa kita perlu tetap bersikap realistis dalam menanggapi masalah yang mungkin sedang dihadapi anak.Sebagai contoh misalnya tanpa sengaja anak menjatuhkan mainannya dan akhirnya mainan itu rusak, pasti anak akan merasa sedih dan sangat wajar jika orang tua ingin menghiburnya. Maka perlu pemilihan kata yang tepat untuk menyampaikannya. Daripada mengatakan “Jangan menangis, nanti ayah belikan lagi mainan yang baru”, akan lebih baik jika kita katakana, “Ayah tahu kalau kamu tidak sengaja menjatuhkannya, sekarang mainannya rusak karena kamu kurang hati-hati, selanjutnya harus lebih hati-hati ya sayang supaya mainannya tidak jatuh lagi.”
Semoga senantiasa kita mampu menyampaikan kebenaran kepada anak kita dengan cara yang terbaik ya. karena rasa optimis yang sesungguhnya membutuhkan pemikiran yang realistis, bukan sekadar pemikiran yang positif.
3. Berikan Contoh
Anak adalah peniru ulung. Oleh karena itu ketika kita ingin menanamkan suatu sikap baik maka cara yang paling mudah adalah memberikan contoh kepadanya. Jika kita ingin anak tumbuh menjadi pribadi yang optimis maka orang tua perlu selalu bersikap optimis juga. Membentuk lingkungan yang memungkinkan anak untuk bisa tumbuh percaya diri sangatlah penting.4. Beri Kesempatan Anak Untuk Mandiri
Sebaiknya orang tua percaya pada kemampuan anaknya, sehingga mereka bisa memberi kesempatan kepada anaknya untuk mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Membiarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan kita akan meningkatkan rasa bangga atas pencapaiannya, serta membuatnya lebih optimis mengenai apa yang bisa dilakukannya di masa mendatang.Bagaimana Jika Anak Ingin Menjadi Atlet?
Membahas mengenai cita-cita, saat ini telah berkembang banyak sekali cita-cita, salah satunya adalah menjadi atlet. Mungkin banyak dari kita yang masih memandang sebelah mata profesi ini. Mungkin karena kita melihat profesi ini belum cukup “menjanjikan” dari tingkat kesejahteraan hidup.Seperti pula saya, ketika Alula kecil saya melihat betapa dia tangkas dan lincah. Sempat terbersit dalam pikiran bahwa kelak ingin mengikutkannya pada kelas olahraga lari. Namun jujur, saya tidak pernah berangan bahwa menjadi atlet lari kelak akan menjadi cita-cita Alula. Keinginan untuk mengikutkan pada kelas olahraga pun hanya sebatas niat untuk memberinya ruang menyalurkan hobi dan bakat.
Namun menilik kebijakan pemerintah beberapa tahun belakangan, kesejahteraan atlet mulai diperhatikan. Banyak peluang yang diberikan pada mereka yang berprestasi di bidang olahraga. Jadi, apalagi yang perlu kita ragukan jika anak menyatakan keinginannya untuk menjadi seorang atlet?
Nah, bagaimana sebaiknya tanggapan kita sebagai orang tua jika anak menyatakan dirinya ingin menjadi atlet saat dewasa kelak?
Persiapkan Diri
Ketika anak menyatakan dirinya ingin menjadi atlet tentu bukan hal yang mudah bagi kita untuk langsung meng-iyakan keinginannya. Kita pun perlu mempersiapkan mental untuk menerima bakat anak dan kemudian mendukungnya.Mendukung dalam arti yang sebenar-benarnya tentunya. Mental kita perlu siap jika nanti harus melihat anak yang cedera saat berlatih, kalah saat bertanding atau saat anak mulai malas latihan.
Selain itu dari segi finansial, menjadi atlet tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga perlu sekali orang tua merencanakan pembiayaannya, supaya langkahnya meraih mimpi menjadi atlet tidak terhenti di tengah jalan.
Anak Harus Menyukainya
Ini merupakan hal mendasar yang sangat penting. Apapun yang kita putuskan untuk anak, harus didasari karena anak juga menyukai melakukan hal tersebut. Ini akan sangat berpengaruh pada cara anak menyikapi setiap masalah yang mungkin dihadapinya dalam perjalanan meraih mimpi dan cita-citanya.Menjadi atlet tentu bukan hal yang mudah. Anak dituntut untuk memiliki kemampuan bersaing serta ketangguhan dalam diri yang membuatnya mampu Kembali bangkit ketika menghadapi kegagalan. Nah, ada baiknya orang tua juga memberi gambaran pada anak tentang beratnya usaha menjadi atlet, diantaranya :
- Jadwal latihan dan sekolah yang padat
Selain latihan tentu anak juga harus tetap bersekolah dan mendapatkan pendidikan akademis. Disini orang tua sangat berperan untuk membantu mereka mengatur jadwalnya serta memberikan pemahaman kepada anak bahwa keduanya sama-sama penting untuk dilakukan demi mencapai cita-citanya menjadi atlet. - Waktu bermain yang sedikit
Mungkin sesekali anak akan protes karena waktu bermain yang dirasanya kurang. Nah peran orang tualah untuk dapat mengatur jadwal anak-anak sebaik mungkin sehingga mereka tetap merasa nyaman dengan segala aktifitasnya. Karena bermain dengan teman-temannya pun tetap diperlukan dalam masa tumbuh kembang seorang anak. - Ada target yang harus dicapai
Menjadi seorang atlet, berarti mempersiapkan anak untuk mampu berkompetisi secara terbuka. Anak perlu tahu bahwa ada target yang harus dia capai dan usahakan untuk bisa terus maju dan menjadi seorang atlet professional. Jalannya mungkin tidak akan selalu mudah dan perlu usaha yang lebih untuk mencapai semuanya. - Harus makan bergizi
Menjadi seorang atlet tentu harus didukung dengan asupan nutrisi baik dan seimbang. Selain makanan bergizi lengkap, camilannya pun harus sehat. Saya biasa memberikan Biskuat sebagai camilan untuk anak-anak. Biskuat yang terbuat dari kebaikan susu dan gandum, serta dilengkapi dengan 9 vitamin dan 6 Mineral dapat mendukung kekuatan yang baik dari dalam diri setiap anak. Biskuat punya dua varian rasa yang nikmat lho, original dan coklat!
Buat Target Dan Sesuaikan Kemampuan Anak
Target bukan hanya di bobot latihan, melainkan juga pada pertandingan yang harus anak ikuti. Misal anak menang di tingkat kejuaraan regional tahun ini maka tahun depan targetkan anak untuk menang ditingkat nasional, begitu seterusnya. Namun perlu juga orang tua ingat bahwa target ini tetap harus menyesuaikan kemampuan anak, jangan sampai memaksakan target pada anak.Inner Strength Biskuat Academy 2022; Wujudkan Mimpi Anak Indonesia
Beruntung sekali ada program gratis dari Biskuat Academy yang akan dapat membantu anak Indonesia yang gemar pada olahraga, khususnya sepak bola.Biskuat merupakan salah satu brand unggulan Mondelez Internasional yang memiliki tujuan untuk menciptakan #GenerasiTiger yaitu anak-anak yang tidak hanya berprestasi tapi juga memiliki kekuatan baik dari dalam (inner strength) yang tercermin dari karakter positif anak.
Nah, apa sih sebenarnya inner strength ini? Kekuatan yang baik dari dalam (inner strength) adalah kekuatan mental yang tercerminkan oleh kekuatan karakter yang ada pada setiap anak. Contohnya seperti:
- Pemberani
sikap ini akan dapat muncul dalam diri anak Ketika orang tua senantiasa memberikannya kesempatan mengenal dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya, memberikannya ruang untuk dapat menceritakan apa yang dia lihat dan dengar, serta mengungkapkan apa yang dia rasakan. - Baik Hati
Perlu adanya kebiasaan bersosialisasi dengan lingkungan dan orang lain agar sikap baik hati ini muncul. Karena baik hati dapat terlihat dari bagaimana ia memperlakukan orang yang lebih tua, terhadap yang lebih muda serta pada orang tuanya. Orang tua perlu memberi kebebasan pada anak untuk bergaul dan berteman, namun tetap dalam control yang tepat. - Tangguh
Tangguh berarti anak mampu bangkit dan menjadi lebih kuat. Membangun ketangguhan anak dapat dilakukan jika anak diberi kebebasan untuk mencoba sesuatu sendiri. Memberi anak kesempatan merasakan kekecewaan dan berusaha mencari jalan keluarnya sendiri. Anak akan menyadari bahwa tidak semua harapan dapat berjalan sesuai keinginannya namun selalu ada kesempatan baginya untuk Kembali mencoba dan berhasil. - Percaya Diri
Rasa percaya diri akan muncul Ketika anak terbiasa berani mengungkapkan apa yang menjadi ide dan kreativitasnya. Tentu orang tua berperan besar dalam membentuk sikap ini, diperlukan dukungan serta sikap menghargai akan apa yang menjadi pendapat dan pilihan anak.
Yuk Gabung di Biskuat Academy!
Biskuat percaya bahwa setiap anak memiliki potensi tak terbatas melebihi apa yang terlihat. Kekuatan sejati dan unik seorang anak terletak didalam diri mereka. Oleh karena nya selain prestasi pada bidang akademik, Biskuat juga senantiasa mendorong pencapaian prestasi anak-anak Indonesia dibidang olah raga, seperti sepakbola melalui program Biskuat Academy.
Selain membutuhkan skill agar dapat menjadi pemain sepak bola handal, generasi muda juga perlu memiliki karakter kuat dan positif. Melalui program Biskuat Academy, anak-anak bisa mengembangkan Kekuatan dari Dalam dan mencapai mimpinya. Di Biskuat Academy, anak tidak hanya akan ditingkatkan keterampilan sepak bolanya dengan dilatih oleh pelatih belisensi UEFA A namun juga banyak sekali keuntungan lain yang dapat diperoleh. Nah berikut adalah beberapa keuntungan jika anak mengikuti Biskuat Academy 2022 :
- Belajar Teknik sepak bola dari pelatih bersertifikasi UEFA A yaitu Coach Timo Scheunemann
- Belajar langsung dari pemain nasional Indonesia
- Menangkan Tur ke Stadion di Eropa dan ratusan hadiah lainnya
- E-Certificate untuk seluruh peserta dan sertifikat fisik yang ditandatangani oleh Kemendikbud dan Kemenpora untuk finalis
Tak hanya Coach Timo Scheunemann, Biskuat juga menghadirkan Coach Aji sebagai sosok Pelatih Inspirasional pada BISKUAT ACADEMY 2022 yang dalam kesehariannya aktif sebagai pelatih yang berjasa dalam membentuk pemain sepak bola handal di Indonesia.
Hal ini dilakukan karena Biskuat percaya, jika satu pelatih saja dapat mengembangkan sekelompok anak, maka dukungan penuh dari berbagai pihak seperti guru, orang tua, dan masyarakat sekitar dapat menghasilkan perubahan maksimal dalam pengembangan olahraga sepak bola, terutama untuk mengasah skill sepak bola generasi muda.
Seperti ungkapan seorang anak dalam vidio berikut ini :
Saat ini BISKUAT ACADEMY 2022 masih hadir dalam format Sekolah Bola Online karena memahami situasi pandemi yang belum usai. Sekolah Bola Online tahun 2022 hadir dengan jumlah kelas yang lebih banyak dari tahun sebelumnya dan bertujuan agar dapat memberikan kemudahan akses untuk menjangkau lebih banyak anak di seluruh Indonesia. Terdapat tujuh kelas yang dilaksanakan mulai 25 September dan 9 Oktober 2022; 23 Oktober dan 9 November 2022; 20 November dan 11 Desember 2022; dan kelas terakhir yaitu pada tanggal 18 Desember 2022. Grand Final Sekolah Bola Online akan diselenggarakan pada 22 Januari 2023.
Untuk mengikuti BISKUAT ACADEMY 2022 cukup dengan membeli produk Biskuat dan mengirimkan pesan ke Whatsapp Official Biskuat 0812 1222 5919 untuk mendapatkan akses menonton Sekolah Bola Online di website Biskuat Academy wwww.biskuatacademy.com.
Bersama Biskuat Academy kita dapat berharap untuk dapat terus mewujudkan lebih banyak mimpi anak-anak Indonesia dan membuatnya lebih besar dari sebelumnya dengan memaksimalkan kekuatan baik dari dalam.
Yuk segera beli biskuat kemasan khusus dan daftar Biskuat Academy 2022, karena Biskuat selalu mendukung dan memberi kesempatan terbaik bagi potensi anak khususnya sepak bola! Jangan sampai terlewat kesempatan untuk gabung di Biskuat Academy 2022!
Semoga artikel ini bermanfaat ya dan jangan lupa nikmati biskuat favoritmu!
Sumber :
parenting.co.id
biskuatacademy.com
Posting Komentar
Posting Komentar