Perubahan harga kebutuhan pokok selalu menyedot banyak atensi public, terutama di negara kita Indonesia, dimana keadaan ekonomi masyarakatnya sungguh beragam. Namun saat ini sedang ramai diperbincangkan di masyarakat tentang sebuah aplikasi. Aplikasi ini Bernama MyPertamina. MyPertamina bentuk digitalisasi SPBU menjadi trending topic saat ini. Jadi apa itu aplikasi MyPertamina?
MyPertamina Bentuk Digitalisasi SPBU
Baru-baru ini pertamina meluncurkan sebuah aplikasi Bernama MyPertamina. MyPertamina merupakan bentuk program digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). MyPertamina akan menggandeng jasa layanan keuangan digital LinkAja untuk mempermudah transaksi pembayaran nontunai atau cashless untuk pembelian produk pertamina.
Sumber : pertamina.com |
Penggunaan teknologi menjadi suatu cara baru yang dilakukan pemerintah untuk mengawal pemberian subsidi pada masyarakat. Nah, tujuan adanya aplikasi MyPertamina ini pun adalah untuk mengawal BBM bersubsidi seperti pertalite dan solar agar sampai pada tangan warga yang berhak. Baik sekali ya Sobat Readers tujuan aplikasi ini! Namun tetap saja sesuatu yang baru terkadang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Banyak warga yang setuju dengan adanya penggunaan aplikasi ini, terbukti dengan telah banyaknya jumlah pendonwload aplikasi ini. Namun banyak juga yang menolak dengan berbagai alasan.
Alasan pertama adalah terkait dengan kepemilikan telepon seluler, pasalnya tidak semua warga bisa dipastikan memiliki telepon seluler yang dapat digunakan untuk mengakses MyPertamina. Masyarakat dengan keadaan ekonomi rendah kemungkinan tidak memiliki telepon seluler ini, padahal bukankah tujuan dari adanya aplikasi MyPertamina ini adalah untuk memastikan BBM bersubsidi sampai di tangan mereka?
Alasan kedua adalah berhubungan dengan cara pembayaran saat membeli solar dan pertalite dengan menggunakan uang digital. Ini berarti masyarakat harus memastikan dirinya memiliki simpanan uang digital. Padahal sasaran pembeli pertalite dan solar bersubsidi ini adalah warga yang kurang mampu finansialnya. Bisa jadi mereka membeli bahan bakar bersubsidi ini hanya dengan jumlah uang seadanya yang ada dikantong mereka saat itu. Bukankah ini akan menjadi beban baru bagi masyarakat?
Alasan ketiga berhubungan dengan aturan yang ada di setiap lokasi SPBU. Selama ini aturan saat kita berada di SPBU adalah dilarang untuk mengoperasikan telepon seluler terutama saat proses pengisian bahan bakar berlangsung. Tentu ini sangat berkebalikan dengan kebijakan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk transaksi pembelian.
Alasan keempat berhubungan dengan kesiapan suatu daerah untuk diterapkan penggunaan aplikasi ini. Sinyal pada tiap-tiap SPBU dimanapun berada harus bisa dijamin baik agar supaya pembelian bahan bakar dengan menggunakan aplikasi MyPertamina ini berjalan lancar sehingga tidak menyebabkan antrian yang mengular.
Nah sebagai tambahan informasi, uji coba penggunaan aplikasi MyPertamina akan mulai diterapkan tanggal 1 Juli 2022 nanti di beberapa daerah di Indonesia. Adapun kota/kabupaten yang akan menjadi wilayah uji coba ini adalah Kota Bukit Tinggi, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kota Banjarmasin, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Manado, Kota Yoyakarta dan Kota Sukabumi. Bagi Sobat Readers yang ingin mendaftar di aplikasi ini bisa melalui link https://subsiditepat.mypertamina.id/.
Program digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dengan menerapkan MyPertamina merupakan bukti bahwa kita sedang berada di era digital. Lalu mampukah kita mengikuti arus digitalisasi ini?
Era digital adalah suatu kondisi zaman yang mana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah bisa dipermudah dengan menggunakan teknologi yang serba canggih. Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia digitalisasi memiliki arti proses pemberian atau pemakaian sistem digital.
Seiring dengan semakin banyaknya teknologi baru bermunculan maka teknologi lama dan usangpun akan ditinggalkan. Ini adalah merupakan bentuk perkembangan era digital. Melalui aplikasi MyPertamina ini dapat kita saksikan beberapa perubahan yang merupakan dampak perkembangan digital diantaranya :
Menjadi tantangan besar bagi Pemerintah dan Pertamina untuk bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Menyalurkan bahan bakar sesuai sasarannya sehingga masyarakat yang berhak menerima subsidi bahan bakarpun dapat merasakan manfaatnya. Berbagai tantangan di era digital mungkin akan dihadapi, oleh karena itu perlu adanya hubungan yang baik antara Pemerintah, Pertamina dan masyarakat sebagai pengguna layanan.
Apresiasi terhadap sebuah inovasi digital perlu dihadirkan agar negara kita pun dapat mengikuti arus perubahan digital yang melaju cepat. MyPertamina bentuk digitalisasi SPBU menjadi upaya baru yang diharapkan dapat menjadi sarana pelayanan dari Pertamina kepada masyarakat yang secara transparan dapat dipantau oleh Pemerintah. Jadi apakah sobat Readers sudah mendaftar di aplikasi Mypertamina? Ceritakan pengalamanmu menggunakan aplikasi ini ya di kolom komentar!
https://accurate.id/
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/28/121200815/cara-beli-pertalite-pakai-aplikasi-mypertamina
https://pertamina.com/id/digitalisasi-spbu--cashless-payment
Alasan kedua adalah berhubungan dengan cara pembayaran saat membeli solar dan pertalite dengan menggunakan uang digital. Ini berarti masyarakat harus memastikan dirinya memiliki simpanan uang digital. Padahal sasaran pembeli pertalite dan solar bersubsidi ini adalah warga yang kurang mampu finansialnya. Bisa jadi mereka membeli bahan bakar bersubsidi ini hanya dengan jumlah uang seadanya yang ada dikantong mereka saat itu. Bukankah ini akan menjadi beban baru bagi masyarakat?
Alasan ketiga berhubungan dengan aturan yang ada di setiap lokasi SPBU. Selama ini aturan saat kita berada di SPBU adalah dilarang untuk mengoperasikan telepon seluler terutama saat proses pengisian bahan bakar berlangsung. Tentu ini sangat berkebalikan dengan kebijakan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk transaksi pembelian.
Alasan keempat berhubungan dengan kesiapan suatu daerah untuk diterapkan penggunaan aplikasi ini. Sinyal pada tiap-tiap SPBU dimanapun berada harus bisa dijamin baik agar supaya pembelian bahan bakar dengan menggunakan aplikasi MyPertamina ini berjalan lancar sehingga tidak menyebabkan antrian yang mengular.
Nah sebagai tambahan informasi, uji coba penggunaan aplikasi MyPertamina akan mulai diterapkan tanggal 1 Juli 2022 nanti di beberapa daerah di Indonesia. Adapun kota/kabupaten yang akan menjadi wilayah uji coba ini adalah Kota Bukit Tinggi, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kota Banjarmasin, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Manado, Kota Yoyakarta dan Kota Sukabumi. Bagi Sobat Readers yang ingin mendaftar di aplikasi ini bisa melalui link https://subsiditepat.mypertamina.id/.
Screenshot by IdaAyu |
Program digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dengan menerapkan MyPertamina merupakan bukti bahwa kita sedang berada di era digital. Lalu mampukah kita mengikuti arus digitalisasi ini?
Era Digital Dan Digitalisasi
Sumber : Pertamina.com |
Seiring dengan semakin banyaknya teknologi baru bermunculan maka teknologi lama dan usangpun akan ditinggalkan. Ini adalah merupakan bentuk perkembangan era digital. Melalui aplikasi MyPertamina ini dapat kita saksikan beberapa perubahan yang merupakan dampak perkembangan digital diantaranya :
1. Penggunaan Aplikasi Untuk Berbisnis
Bentuk digitalisasi di dunia bisnis adalah dengan bermunculannya aplikasi untuk keperluan bisnis. Teknologi digital dapat membantu perusahaan untuk lebih mudah dalam menjangkau para pelanggannya. Seperti MyPertamina ini yang oleh Pertamina ditujukan untuk lebih bisa mengenali konsumennya, sehingga program yang sudah direncanakan dapat tepat sasaran, dalam hal ini pendistribusian pertalite dan solar bersubsidi.2. Finansial Teknologi
Perkembangan di sektor keuangan ditandai dengan menjamurnya penyedia dompet digital. Finansial teknologi ini pun juga mengandalkan aplikasi untuk bisa menyediakan pelayanan terbaik bagi penggunanya. MyPertamina berpartner dengan LinkAja merupakan sebuah upaya yang bertujuan supaya masyarakat dapat bertransaksi lebih nyaman. Oleh sebab itu perlu kita memberi kesempatan pada Pemerintah dan Pertamina untuk dapat mencoba menerapkan penggunaan aplikasi MyPertamina ini dan berharap setiap keputusan yang diambil nantinya akan dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang memiliki tingkat perkonomian rendah.Menjadi tantangan besar bagi Pemerintah dan Pertamina untuk bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Menyalurkan bahan bakar sesuai sasarannya sehingga masyarakat yang berhak menerima subsidi bahan bakarpun dapat merasakan manfaatnya. Berbagai tantangan di era digital mungkin akan dihadapi, oleh karena itu perlu adanya hubungan yang baik antara Pemerintah, Pertamina dan masyarakat sebagai pengguna layanan.
Apresiasi terhadap sebuah inovasi digital perlu dihadirkan agar negara kita pun dapat mengikuti arus perubahan digital yang melaju cepat. MyPertamina bentuk digitalisasi SPBU menjadi upaya baru yang diharapkan dapat menjadi sarana pelayanan dari Pertamina kepada masyarakat yang secara transparan dapat dipantau oleh Pemerintah. Jadi apakah sobat Readers sudah mendaftar di aplikasi Mypertamina? Ceritakan pengalamanmu menggunakan aplikasi ini ya di kolom komentar!
Sumber :
https://accurate.id/ https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/28/121200815/cara-beli-pertalite-pakai-aplikasi-mypertamina
https://pertamina.com/id/digitalisasi-spbu--cashless-payment
Kira-kira relevan gak ya mba tujuan agar yg bersubsidi merata dengan penggunaan teknologinya? Kita lihat nanti, jadi penasaran jga sih wkwk aku sendiri belum download 😂
BalasHapusSamaaa mb,ak jg penasaran bgt hehe...tp berkaca dr beli migor subsidi pk aplikasi peduli lindung,lama2 peraturanny pun mulai lbh manusiawi ya bs pk ktp aja didistributor resmi..
BalasHapusJujur pas berita ini naik kaget, tujuannya sih bagus, tapi berapa aplikasi yang dibutuhkan buat hidup dijaman digital nanti
BalasHapusHehe. ..sptny mmg dampak digitalisasi nntny hp kt penuh dgn aplikasi mb😆
HapusMbak aq lihat blogmu langsug terkesima.. keren banget. MY Pertamina bagus tapi ribet juga. Dan ini mungkin dapat mengurangi tenaga kerja. Kalo bayarnya udah langsung secara digital kan nga perlu yang jaga
BalasHapustrimakasih mb,blog mb Muze jg keren bgt,suka bacany!
Hapusbaru ngeuh pas tadi siang lihat TV kalo pertamina bakal ngasih subsidi tp harus punya aplikasinya.. nah.. Kira-kira bisa gak yaa? teknologi aja belum terlalu akrab buat org daerah 😞
BalasHapuscoba kt ikut awasi penerapan kedepannya nnt mb...pengenalan teknologi smp ke seluruh pelosok negeri brrt tantanganny dn hrs jd prioritas pemerintah jg
Hapus